Sabtu, 21 November 2015

Penyimpangan Kekuatan Politik

Penyimpangan Kekuatan Politik

            Politik yang dikenal sebagai salah satu faktor dalam perkembangan suatu negara ini memang memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap rakyatnya di suatu negara. Politik tentu saja tidak hanya sekedar berperan sebagai pemeran utama dalam suatu sistem pemerintahan di satu negara. Namun, politik juga menjadi salah satu komponen penting yang mempengaruhi cara berpikir dan cara hidup masyarakat di suatu negara. Politik sendiri memiliki kekuatan yang mampu menggerakkan segala sistem pemerintahan, bahkan perekonomian dan juga social act di lingkup masyarakat secara luas. Ilmu politik yang sedemikian rupa dirancang untuk memberikan pemahaman mengenai sejarah, bentuk, komponen, konsep, maupun dampak dari politik itu sendiri memang sangat membantu dalam praktiknya. The power of the politic memang sudah tidak diragukan lagi. Proses controlling yang terjadi di dunia politik sangat berpengaruh terhadap bidang lain, seperti market, dan juga social. Hal tersebut dapat kita lihat bahwa pada setiap kondisi dan keadaan, sering sekali terjadi proses politik dalam pasar.
            Banyak sekali persetujuan-persetujuan politik yang terjadi dalam lingkup tersebut. Kekuatan politik yang terjadi di sini dapat kita lihat pada berita yang sering sekali terjadi tentang kenaikan harga barang-barang pokok atau sembako yang melonjak drastis. Dengan adanya peristiwa seperti itu, tentu saja ada permainan politik di dalamnya sehingga mampu mengontrol kebijakan pasar. Kekuatan yang ditunjukkan oleh politik tersebut kepada kebijakan pasar memang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup masyarakat pula. Bagaimana tidak? Dengan adanya perbedaan bahkan kenaikan harga dari barang-barang tersebut tentunya memberikan sedikit kesulitan bagi masyarakat mengenah ke bawah. Dengan begini, hendaknya pemerintah sebagai salah satu pihak yang berpengaruh harus dapat menyelesaikan hal ini sehingga kekuatan politik yang ada di kebijakan pasar tersebut tidak menyebar luas dan merugikan banyak lapisan masyarakat lagi. Memang benar adanya bahwa kekuatan politik yang sudah menguat akarnya akan menjadi salah satu kesulitan dari pemerintah itu sendiri untuk kembali mengambil alih controlling dalam kebijakan pasar. Namun, setidaknya dengan adanya usaha yang dilakukan oleh pemerintah atau pun pihak lain yang mampu mengatasi atau mengurangi peristiwa tersebut akan sedikit banyak berpengaruh terhadap kekuatan politik dalam hal market controlling.
            Selain dalam bidang kebijakan pasar atau market policy, kekuatan politik, terutama kekuatan politik di Indonesia sendiri memiliki pengaruh yang cukup besar pula dalam social act atau tindakan sosial. Kini, sudah mulai banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang selalu dikaitkan dengan politik. Sehingga, dalam hal ini kekuatan politik memiliki posisi yang sangat kuat dan mengakar di masyarakat. Karena inilah terkadang sering terjadi kejanggalan dalam beberapa kegiatan yang berlangsung. Politik sendiri menunjukkan posisi tertingginya sebagai controller yang mampu mengubah segala struktur yang ada di tatanan masyarakat Indonesia. Politik seperti telah menduduki tempat yang paling penting di kehidupan masyarakat sekarang ini. Tentu saja ada hal positif yang dapat kita ambil dari adanya kekuatan politik yang berlangsung di masyarakat. Namun menurut saya, kekuatan politik masih terlalu menjadi controller yang kurang sesuai dalam kegiatan atau kehidupan masyarakat itu sendiri. Dalam praktiknya, kekuatan politik di Indonesia memberikan pengaruh yang besar pula kepada keputusan pemerintah. Hal ini bisa saja terjadi ketika ada sekelompok orang yang kurang setuju dengan keputusan-keputusan yang dibuat oleh pemerintah, sehingga mereka menggunakan politik dan tentunya kekuatan politik untuk mengubah keputusan pemerintahan tersebut. Seakan-akan, mereka seperti membeli keputusan yang telah dibuat oleh pemerintah dan menjadikan keputusan tersebut sesuai dengan yang diinginkan oleh sekelompok orang tersebut.
            Namun, hal tersebut justru menurut saya akan membuat politik menjadi hal yang kurang pantas untuk dilakukan karena pengaruh kekuatan politik tersebut yang dijadikan sebagai senjata untuk membeli keadilan atau pun keputusan pemerintah. Apakah hal ini hal yang masuk akal? Menurut saya tidak. Kita sebagai masyarakat tentunya mengetahui bahwa kekuatan politik yang sebenarnya adalah salah satu kekuatan yang dapat memperkuat dan membantu dalam pembangunan dan perkembangan sistem pemerintahan di suatu negara. Maka dari itu, sesungguhnya sangat diperlukan pihak-pihak yang dapat mengembalikan fungsi kekuatan politik tersebut untuk digunakan pada hal yang sewajarnya tanpa adanya sistem black market yang ilegal. Dengan begitu, kekuatan politik di suatu negara, terutama di Indonesia tidak keluar dari jalurnya. Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dan sesuai, tidak hanya pemerintah yang menjadi pemeran utama dalam hal ini, namun kita sebagai masyarakat juga memiliki peran yang penting dalam proses pengembalian hakekat kekuatan politik. Jadi, kita sebagai masyarakat pun tidak hanya diam dan terus menyalahkan penyimpangan yang terjadi pada kekuatan politik tersebut, melainkan ikut berpartisipasi atau ambil bagian dalam menanganinya bersama dengan pemerintah tentunya.


Peperangan Antar Negara

Peperangan Antar Negara yang Tak Lekang oleh Waktu

Begitu banyak perang yang telah terjadi di dunia ini. Entah perang agama, suku, ras, dan perang yang terjadi dikarenakan kepentingan dan pendapat yang berbeda satu sama lain. Hal ini sungguh sangat disayangkan, jika mengingat sebenarnya negara-negara di dunia ini dapat bersatu dan berkomunikasi dengan sangat baik tanpa adanya peperangan. Namun, apa yang terjadi pada beberapa negara yang saling bermusuhan hingga terasa seperti tak ada lagi kata ‘ampun’ yang mereka kenal satu sama lain. Peperangan yang terjadi tentu saja tidak hanya dapat merusak segala fasilitas atau pun infrastruktur yang ada, tetapi juga tentu saja merusak hubungan politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang terjalin antara negara yang satu dengan negara lainnya. Konflik yang terjadi biasanya dipicu karena rasa tersinggung yang muncul dari individu yang kemudian merajalela ke seluruh lapisan masyarakat yang ada di suatu negara tersebut. Sehingga, terjadi suatu provokasi di dalamnya meski bukan semata-mata memprovokasi. Peran pemerintah dalam hal ini tentunya sangat penting karena menyangkut kepentingan negaranya dan juga hubungan negaranya dengan negara lainnya.
Bisa kita rasakan atmosfer peperangan begitu terasa di berbagai negara, seperti yang telah sering kita dengar, yaitu peperangan atau bisa dikatakan juga dengan perebutan wilayah antara Israel dan Palestina. Israel menyatakan bahwa tanah yang selama ini ditempati oleh Palestina adalah tanah milik mereka. Namun, Palestina pun mengatakan hal yang sama bahwa tanah yang mereka tempati selama ini memang tanah milik mereka. Kedua negara tersebut tetap mempertahankan opini mereka. Tetapi apa yang terjadi sekarang ini adalah banyak sekali korban jiwa yang jatuh dalam perebutan wilayah yang sengit ini. Jika dihitung dari awal peperangan itu terjadi hingga terakhir kali perang antar dua negara tersebut memanas, mungkin sudah ada sekitar lebih dari 2000 korban jiwa yang raganya terbuang sia-sia karena perang ini. Peran PBB sebagai organisasi yang salah satu fungsinya adalah sebagai wadah perdamaian pun kurang mampu menangani peperangan sengit antar dua negara ini. Bukan ingin menyalahkan tindakan yang sudah dilakukan oleh PBB, namun tindakan yang mereka lakukan belum dapat menyelesaikan konflik yang terjadi antara Israel dan juga Palestina meski usaha dan tindakan yang PBB lakukan sudah cukup baik.
Contoh lain yang bisa kita lihat saat ini adalah konflik yang terjadi di Prancis. Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar Prancis? Bagaimana dengan Paris? Apakah Menara Eiffel menjadi obyek pertama yang Anda pikirkan? Kota cinta? Ya, kota yang dikenal sebagai kota cinta ini berubah menjadi kota yang penuh dengan keributan dan kegaduhan. Bagaimana tidak? Di Paris terjadi sebuah peristiwa yang mencengangkan seluruh dunia. Seperti yang dilansir di media online Liputan6.com, kasus atau peristiwa besar, seperti teror Prancis ini kerap kali menimbulkan informasi yang simpang siur. Peristiwa yang terjadi pada Jumat malam 13 November 2015 mengakibatkan korban jiwa sebanyak 129 orang. Disebutkan dalam pemberitaan media terkemuka bahwa intelijen di Amerika Serikat dan Prancis pada awal September mendeteksi ‘percakapan’ tentang potensi serangan terkait ISIS di Prancis. Percakapan yang disadap mengalir antara pimpinan ISIS di Suriah pada para pengikutnya di Eropa yang di antara mereka diduga anggota sel yang berbasis di Belgia yang diyakini sebagai pelaku serangan di 6 titik sekaligus di Kota Paris.

Saya kira tidak hanya perang atau konflik yang terjadi di Israel, Palestina, dan Prancis saja yang terjadi di dunia ini. Mungkin masih banyak perang atau konflik yang terjadi di negara-negara lain. Walau dengan adanya perang atau konflik, hal tersebut jangan dijadikan alasan untuk takut atau enggan melawan peperangan karena takut menjadi korban. Untuk melawan peperangan, tentu saja tidak harus dengan ikut berperang di medan perang. Kita tidak perlu ikut membawa senjata laras panjang atau sejenisnya untuk melawan perang itu sendiri. Begitu banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah adanya perang atau bahkan untuk menghentikan perang atau konflik yang sedang terjadi. Peran pemerintah dan juga masyarakat di sini tentu sangat terlihat jelas. Kerjasama yang terjalin antara pemerintah dengan rakyatnya pun akan sangat dibutuhkan. Pemerintah yang menjadi ujung tombak dari suatu negara harusnya memberikan pedoman yang baik dan benar sehingga peperangan atau konflik yang disegani tidak akan terjadi di negara atau wilayahnya. Peran serta masyarakat yang ikut menyuarakan bahwa peperangan adalah hal yang buruk pun menjadi hal yang sangat berguna untuk membantu usaha pemerintah dalam menghalau terjadinya peperangan atau konflik. Terbayang di pikiran saya jika di dunia tidak ada perang, betapa damainya dunia ini karena hubungan antara negara satu dengan negara lainnya yang berada di belahan yang berbeda itu dapat terjalin dengan baik.

Pengaruh Ilmu Politik

Pengaruh Ilmu Politik Terhadap Pemikiran Mahasiswa di Masa Sekarang

Sekarang ini Ilmu Politik sudah tidak menjadi hal yang tabu di kalangan mahasiswa, berbeda dengan dulu yang politik hanya dikenal di kalangan pemerintahan dan para petinggi negara, kini mahasiswa pun ikut ambil bagian dalam ilmu politik. Terbukti dengan adanya salah satu mata kuliah Pengantar Ilmu Poltik. Dalam mata kuliah tersebut mahasiswa diberikan dasar-dasar ilmu politik, seperti makna dan pentingnya ilmu politik di era sekarang ini. Kemudian, mahasiswa juga mempelajari sejarah awal munculnya ilmu politik sebagai salah satu cabang ilmu sosial. Selain itu mahasiswa juga diberikan penjelasan mengenai ruang lingkup ilmu politik. Dengan pemberian beberapa dasar mengenai ilmu politik tersebut, diharapkan mahasiswa-mahasiswa tersebut dapat mengerti dan memahami makna sebenarnya tentang ilmu politik. Penjelasan ruang lingkup ilmu politik yang diberikan kepada mahasiswa dimaksudkan agar pemikiran dan penalaran mahasiswa mengenai sejauh mana ilmu politik bekerja tidak keluar dari lingkup ilmu politik sendiri. Dewasa ini, mahasiswa sudah dapat berpikir secara lebih rasional dan luas. Sehingga, mahasiswa seringkali mengaitkan ilmu politik dengan segala hal yang terjadi di kehidupan sehari-hari mereka. Seperti banyak halnya di kalangan mahasiswa yang sering melakukan demo yang menuntut adanya demokrasi yang sesungguhnya. Seiring berjalannya waktu dengan bertumbuhkembangnya politik di Indonesia, mahasiswa semakin paham dengan seluk beluk politik yang ada di negara mereka ini. Dengan cara mereka berpartisipasi megikuti pemilihan umum (pemilu) untuk memilih pemimpin bangsa mereka yang akan mengembangkan politik Indonesia agar lebih maju dan berkembang, apalagi untuk saat ini Indonesia sedang melakukan pembangunan politiknya sesuai dengan nilai-nilai demokrasi baik sistemnya maupun manusianya. Tetapi kebanyakan sekarang ini politik sering dikabarkan dengan berita-berita buruk yang bersangkutan dengan korupsi serta penggelapan uang yang tidak tegas hukumannya. Memang dalam hal ini tidak boleh menyalahkan tetapi pada kenyataannya demikian. Hal seperti itu membuat mahasiswa sekarang ini berpikir negatif mengenai politik Indonesia. Mereka berpikir bahwa politik itu tidak baik, masuk di dunia politik tidak menguntungkan dan hanya memainkan uang negara saja, bahkan mereka berpikir bahwa politik Indonesia tidak bermutu yang pemerintahannya hanya bermain-main saja di dalamnya, tidak mendengarkan aspirasi masyarakat sampai membuat masyarakat sekarang ini menderita dan merasa terdesak sehingga sering melakukan demo. Mereka menjadi tidak peduli dengan politik Indonesia yang sebenarnya membutuhkan mereka di masa depan untuk memperbaiki sistem politiknya menjadi lebih baik  yang mempunyai nilai-nilai dasar sesungguhnya. Hal seperti itu seharusnya tidak membuat mahasiswa maupun anak muda sekarang untuk takut menghadapi politik di negaranya sendiri, mereka yang seharusnya membuat perubahan terhadap politik di masa depan. Penerapan ilmu politik di Indonesia kepada mahasiswa sebenarnya sudah cukup baik. Namun, terkadang beberapa teori mengenai ilmu politik yang diserap oleh mahasiswa tidak sesempurna seperti yang diharapkan. Sehingga, terkadang ilmu politik tersebut sering disalahgunakan. Ilmu politik memang besar pengaruhnya terhadap mahasiswa apalagi pada pemikiran mahasiswa sekarang. Hal tersebut terbukti dengan munculnya berbagai pendapat tentang politik di kalangan mahasiswa. Mayoritas mahasiswa khususnya beberapa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang beranggapan bahwa politik sekarang ini sudah penuh dengan ketidakadilan dan korupsi di mana-mana. Berbeda dengan politik terdahulu yang cenderung masih terlihat keadilannya walaupun politik yang terdahulu pun tidak murni bersih dari segala kecacatan yang mungkin muncul. Mahasiswa memberikan berbagai alasan dan pendapat mengenai politik tersebut bukan berarti tidak berdasar kepada teori maupun fakta yang mereka peroleh dari adanya ilmu politik ini. Mereka memberikan pendapat mereka berdasarkan fakta yang ada saat ini bahwa memang benar politik yang terjadi di berbagai negara khususnya Indonesia sekarang ini kurang bersih dan bisa dikatakan “politik kotor”. Disebut dengan “politik kotor” karena politik sekarang ini kebanyakan tidak jujur, masih banyak yang bekerja memakan gaji buta, pemerintah hanya mengumbar janji-janji palsu. Namun tidak hanya dari sisi negatif saja mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang menanggapi ilmu politik sekarang ini. Mereka pun mengerti bahwa ilmu politik sekarang ini sudah mengalami perkembangan yang sangat signifikan, jika dulu ilmu politik hanya sebatas menjadi ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara mendapatkan, merebut dan mempertahankan kekuasaan serta terbatas pengaplikasiannya yang hanya pada pemerintahan saja, sekarang ilmu politik sudah menjadi suatu ilmu yang mempelajari tentang berbagai macam sisi kehidupan misalnya politik lingkungan, politik ekonomi dan sebagainya itu. Karena adanya fakta yang seperti itu ditambah pula dengan bertambah dan berkembangnya ilmu politik di kalangan mahasiswa, kini mahasiswa pun sudah dapat memberikan pendapat mereka mengenai politik itu sendiri, mereka pun lebih mengerti dan paham mengenai sistem kerja politik yang sebenarnya, selain itu juga harus lebih pandai dalam menyaring berita-berita mengenai politik yang masuk. lebih paham mengenai permasalahan yang muncul di dunia politik, serta lebih memahami cara atau jalan untuk menyelesaikan permasalahan politik tersebut.


Berpolitik? Mengapa Tidak?

Berpolitik? Mengapa Tidak?

Ilmu politik merupakan ilmu yang dianggap paling tua di antara cabang-cabang ilmu sosial lainnya. Ilmu politik memberikan banyak sekali pengaruh terhadap manusia di seluruh dunia. Dengan adanya ilmu politik, kini banyak sekali masyarakat dunia yang tertarik untuk terjun di dalamnya. Politik sendiri sebenarnya merupakan wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi atau pendapat mereka mengenai sistem pemerintahan yang ada atau pun berpendapat tentang yang lainnya. Begitu banyak sistem politik yang ada di dunia. Cara mereka berpolitik pun tentunya berbeda-beda. Politik tidak harus berada di gedung besar, megah, nan mewah dengan memakai kemeja, jas, dan berdasi. Politik tidak harus berasal dari kalangan elite masyarakat. Tidak perlu menunggu gelar sarjana atau pun gelar lainnya untuk memulai berpolitik. Berpolitik dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Namun, banyak sekali yang beranggapan bahwa untuk terjun di dunia politik, perlu adanya pemahaman yang mendalam mengenai ilmu politik sendiri.
Bagaimana strategi-strategi yang terjadi di dalamnya, dan masih banyak hal lain lagi yang perlu dipelajari menurut mereka. Pernyataan tersebut memang benar adanya. Namun, sekali lagi. Untuk dapat mempelajari dan memahami tentang ilmu politik atau politik itu sendiri tidak harus menunggu gelar sarjana. Semua orang bisa berpolitik. Bahkan, para pemuda yang ingin menyampaikan aspirasi mereka pun dapat dengan bebas menyampaikannya. Karena memang, hak kita sebagai manusia salah satunya adalah hak untuk berpendapat di muka umum. Namun, tentunya untuk berpendapat atau beraspirasi tidak semudah dan sebebas yang dipikirkan. Walau bebas, tetap saja harus memperhatikan etika dan sopan santun yang telah ditetapkan oleh negara masing-masing, khususnya Indonesia. Saya sendiri pernah menjumpai adanya beberapa lapisan pemuda yang menyampaikan aspirasi atau pendapat mereka dengan cara yang salah. Mereka seringkali mengaitkan penyampaian aspirasi atau pendapat dengan demo. Padahal, kini demo bukan lagi demo. Apa maksudnya? Ya, karena sebenarnya demo adalah suatu masa di mana kita sebagai masyarakat dapat menyampaikan aspirasi kita atau pendapat kita dengan baik dan benar. Namun apa yang terjadi di masa sekarang ini? Banyak sekali masyarakat yang melakukan demo dengan cara yang salah, seperti membakar ban secara besar-besaran, menghadang atau memboikot jalan, mencaci maki orang lain, bahkan hingga merusak fasilitas umum dan menganggu kenyamanan warga sekitar. Bagaimana tidak keliru dengan demo seperti ini? Banyak sekali dampak yang ditimbulkan dari aksi berbahaya mereka. Asap dari pembakaran ban yang dapat menyebabkan polusi dan juga kemacetan yang tak berujung dikarenakan aksi pemboikotan jalan oleh masyarakat peserta demo. Hal inilah yang menjadikan beberapa masyarakat lain mengatakan bahwa berpolitik adalah hal yang sangat berbahaya. Namun sebenarnya, jika dipikirkan lagi, manfaat dari berpolitik itu sendiri akan sangat terasa jika dilakukan dengan sistematika yang baik dan benar. Menurut saya, berpolitik merupakan awal pergerakan yang dapat kita lakukan sebagai masyarakat untuk melakukan perubahan yang lebih baik di negara kita. Namun, memang akhir-akhir ini sering sekali terjadi hal-hal yang kurang menyenangkan di lingkup politik Indonesia, seperti mulai bermunculan kasus korupsi dari kalangan pejabat negara yang seharusnya dapat menjadi teladan bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Tapi hal ini sepertinya sudah mulai diabaikan oleh para pejabat negara tersebut sehingga perilaku merekalah yang dapat mencoreng nama baik politik di mata masyarakat, terutama para pemuda yang ingin berkecimpung di dunia politik saat ini. Dengan adanya peristiwa tersebut, kita baiknya sebagai masyarakat yang memiliki peran penting dalam perjalanan politik dapat memilih dan memilah dampak yang ditimbulkan dari adanya politik dan berpolitik. Sehingga, dalam berpolitik nantinya hal yang sama tidak akan terulang kembali. Setiap masyarakat di suatu negara, khususnya Indonesia memiliki hak untuk berpolitik.

Mereka yang ingin benar-benar terjun di dunia politik harus mempersiapkan dengan matang apa yang akan disampaikan kelak. Politik memang identik dengan partai politik yang terkenal merajai kursi-kursi parlemen Indonesia. Tidak sedikit pejabat partai politik yang dapat menikmati hangatnya kursi parlemen dengan jalan yang tidak lazim. Hal ini sungguh sangat disayangkan, melihat banyaknya masyarakat yang antusias dengan politik, atau bahkan dengan partai politik. Setiap orang memiliki partai jagoan mereka masing-masing. Banyak sekali tangan-tangan nakal yang memberikan sedikit imbalan bagi masyarakat menengah ke bawah jika mereka bersedia memilih para pejabat partai politik maupun partai politik itu sendiri untuk memenangkan jajaran kursi parlemen di Indonesia. Namun tentunya hal ini sungguh tidak wajar dan tidak dapat diterima. Dari sekian banyak cara yang lebih baik untuk menempati posisi yang menjadi idaman banyak orang ini, mengapa harus dengan cara yang ‘kotor’? Saya rasa, demokrasi dalam berpolitik tidak dapat dibeli dengan uang walau itu sepeser pun. Maka dari itu, kebebasan dalam berpolitik dan kesempatan dalam berpolitik hendaknya digunakan dengan bijaksana sehingga dampak yang ditimbulkan dari politik ini benar-benar menjadi manfaat untuk masyarakat Indonesia sendiri.