Rabu, 02 September 2015

Pare Buminya Bahasa Inggris

Pare Buminya Bahasa Inggris

               Mendengar kata Pare, apa yang ada di benak Anda? Kota kecil bernama Pare yang berada di Kabupaten Kediri, Propinsi Jawa Timur ini merupakan kota yang dulunya tidak banyak dikenal orang di Pulau Jawa, bahkan di luar Pulau Jawa. Seringkali, ketika menyebutkan Kota Pare di hadapan masyarakat luar Jawa Timur dan bahkan luar Pulau Jawa, mereka mengulang perkataan kami dengan menyebut Pare Pare, yang merupakan salah satu kota di Sulawesi Selatan. Seketika kami pun sebagai masyarakat Kota Pare sedikit terkejut dan mencoba untuk mengoreksi kesalahpahaman. Dimulai dari hal kecil yang terkadang mengundang tawa karena seringnya Kota Pare dianggap sebagai Kota Pare Pare, kini Kota Pare yang berada di Kabupaten Kediri, Propinsi Jawa Timur menjadi kota idaman masyarakat di luar Kota Pare, Propinsi Jawa Timur, Pulau Jawa, bahkan di luar Pulau Jawa. Ini dikarenakan ada satu hal yang kini menjadi ciri khas kota Pare.
Berawal dari seorang santri yang menuntut ilmu pada salah seorang kyai di Pare. Kyai tersebut menguasai lebih dari delapan bahasa selain Bahasa Indonesia. Santri tersebut ingin menjadi murid dari kyai tersebut karena ingin setidaknya dapat menguasai salah satu bahasa asing selain Bahasa Indonesia. Kemudian, santri tersebut memutuskan untuk mempelajari Bahasa Inggris. Seiring berjalannya waktu, suatu saat pernah datang dua orang mahasiswa yang ingin belajar Bahasa Inggris kepada kyai tersebut. Namun, saat itu kyai tersebut sedang tidak berada di kediaman beliau. Kemudian, kedua mahasiswa itu bertemu dengan nyai, yaitu istri dari kyai tersebut. Entah mengapa, Ibu Nyai yang sedang menyapu halaman rumahnya pun langsung mengarahkan kedua mahasiswa yang ingin belajar Bahasa Inggris karena akan menghadapi ujian tersebut ke santri yang bernama lengkap Kalend Osen tersebut. Diselimuti rasa penasaran terhadap contoh-contoh soal Bahasa Inggris yang dibawa kedua mahasiswa tersebut, Kalend pun ingin mencoba mengerjakan contoh-contoh soal tersebut karena ia yakin 60 % akan dapat menuntaskan soal-soal tersebut. Setelah Kalend selesai mengerjakan contoh-contoh soal yang dibawa kedua mahasiswa tersebut, akhirnya kedua mahasiswa tersebut beranjak dari rumah kyai. Keesokan harinya, kedua mahasiswa tersebut datang kembali ke tempat tinggal kyai dengan membawa hasil ujian Bahasa Inggris mereka yang mendapatkan nilai bagus dan memuaskan. Mulai dari sinilah perjalanan seorang Kalend Osen dimulai sebagai salah seorang santri yang mahir Bahasa Inggris.
Waktu terus berjalan, Bapak Kalend Osen pun membuka salah satu lembaga bimbingan Bahasa Inggris yang diberi nama BEC (Basic of English Conversation) di Pare. Berawal dari murid yang masih berjumlah sedikit, bimbingan yang didirikan oleh beliau pun semakin berkembang dan menghasilkan alumni-alumni yang bermutu dan berkualitas tinggi dalam kemampuan berbahasa asing, yaitu Bahasa Inggris. Pak Kalend pun menyarankan kepada para mantan muridnya tersebut untuk membuka cabang lembaga bimbingan Bahasa Inggris untuk menampung para calon murid yang semakin bertambah banyak. Lembaga-lembaga bimbingan Bahasa Inggris di Pare pun semakin banyak dan luas sehingga Pare dikenal dengan sebutan Kampung Inggris atau Bumi Bahasa Inggris. Hingga kini, lembaga bimbingan Bahasa Inggris di Pare mencapai lebih dari 800 lembaga bimbingan Bahasa Inggris. Karena semakin meluas, kini tidak hanya terdapat lembaga bimbingan Bahasa Inggris, namun kini juga terdapat lembaga bimbingan bahasa asing lain, seperti Bahasa Korea, Bahasa Jerman, Bahasa Jepang, Bahasa Mandarin, dan masih banyak lagi.

Ketika musim libur sekolah atau libur semester, Pare dipenuhi dengan para siswa dari luar kota yang ingin memperdalam kemampuan mereka dalam berbahasa asing, terutama Bahasa Inggris. Namun, tidak hanya siswa yang ingin belajar di Kampung Inggris. Ada juga yang sudah lulus dari perguruan tinggi, bahkan yang sudah bekerja ingin memperdalam kemampuan Bahasa Inggris mereka. Keberadaan lembaga-lembaga Bahasa Inggris tersebut juga membuka jalan untuk masyarakat asli sekitar dalam perekonomian mereka. Mulai banyak toko yang menjual berbagai oleh-oleh khas Pare atau Kabupaten Kediri. Misalnya, ada sebuah toko yang bernama Pare Holic, yang menjual berbagai merchandise khas Pare, seperti kaos, topi, tas, gantungan kunci, pin, dan kerajinan tangan lain yang berhubungan dengan Pare. Di Pare juga terdapat toko yang menjual kuliner khas Kota Pare dan atau Kabupaten Kediri, seperti gethuk pisang, tahu kuning, kerupuk upil, susu sari kedelai, dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar