Pare Buminya Bahasa Inggris
Mendengar
kata Pare, apa yang ada di benak Anda? Kota kecil bernama Pare yang berada di
Kabupaten Kediri, Propinsi Jawa Timur ini merupakan kota yang dulunya tidak
banyak dikenal orang di Pulau Jawa, bahkan di luar Pulau Jawa. Seringkali,
ketika menyebutkan Kota Pare di hadapan masyarakat luar Jawa Timur dan bahkan
luar Pulau Jawa, mereka mengulang perkataan kami dengan menyebut Pare Pare,
yang merupakan salah satu kota di Sulawesi Selatan. Seketika kami pun sebagai
masyarakat Kota Pare sedikit terkejut dan mencoba untuk mengoreksi
kesalahpahaman. Dimulai dari hal kecil yang terkadang mengundang tawa karena
seringnya Kota Pare dianggap sebagai Kota Pare Pare, kini Kota Pare yang berada
di Kabupaten Kediri, Propinsi Jawa Timur menjadi kota idaman masyarakat di luar
Kota Pare, Propinsi Jawa Timur, Pulau Jawa, bahkan di luar Pulau Jawa. Ini
dikarenakan ada satu hal yang kini menjadi ciri khas kota Pare.
Berawal dari seorang santri yang
menuntut ilmu pada salah seorang kyai di Pare. Kyai tersebut menguasai lebih
dari delapan bahasa selain Bahasa Indonesia. Santri tersebut ingin menjadi
murid dari kyai tersebut karena ingin setidaknya dapat menguasai salah satu
bahasa asing selain Bahasa Indonesia. Kemudian, santri tersebut memutuskan
untuk mempelajari Bahasa Inggris. Seiring berjalannya waktu, suatu saat pernah
datang dua orang mahasiswa yang ingin belajar Bahasa Inggris kepada kyai
tersebut. Namun, saat itu kyai tersebut sedang tidak berada di kediaman beliau.
Kemudian, kedua mahasiswa itu bertemu dengan nyai, yaitu istri dari kyai
tersebut. Entah mengapa, Ibu Nyai yang sedang menyapu halaman rumahnya pun
langsung mengarahkan kedua mahasiswa yang ingin belajar Bahasa Inggris karena
akan menghadapi ujian tersebut ke santri yang bernama lengkap Kalend Osen
tersebut. Diselimuti rasa penasaran terhadap contoh-contoh soal Bahasa Inggris
yang dibawa kedua mahasiswa tersebut, Kalend pun ingin mencoba mengerjakan
contoh-contoh soal tersebut karena ia yakin 60 % akan dapat menuntaskan soal-soal
tersebut. Setelah Kalend selesai mengerjakan contoh-contoh soal yang dibawa
kedua mahasiswa tersebut, akhirnya kedua mahasiswa tersebut beranjak dari rumah
kyai. Keesokan harinya, kedua mahasiswa tersebut datang kembali ke tempat
tinggal kyai dengan membawa hasil ujian Bahasa Inggris mereka yang mendapatkan
nilai bagus dan memuaskan. Mulai dari sinilah perjalanan seorang Kalend Osen
dimulai sebagai salah seorang santri yang mahir Bahasa Inggris.
Waktu terus berjalan, Bapak
Kalend Osen pun membuka salah satu lembaga bimbingan Bahasa Inggris yang diberi
nama BEC (Basic of English Conversation) di Pare. Berawal dari murid yang masih
berjumlah sedikit, bimbingan yang didirikan oleh beliau pun semakin berkembang
dan menghasilkan alumni-alumni yang bermutu dan berkualitas tinggi dalam
kemampuan berbahasa asing, yaitu Bahasa Inggris. Pak Kalend pun menyarankan
kepada para mantan muridnya tersebut untuk membuka cabang lembaga bimbingan
Bahasa Inggris untuk menampung para calon murid yang semakin bertambah banyak.
Lembaga-lembaga bimbingan Bahasa Inggris di Pare pun semakin banyak dan luas
sehingga Pare dikenal dengan sebutan Kampung Inggris atau Bumi Bahasa Inggris.
Hingga kini, lembaga bimbingan Bahasa Inggris di Pare mencapai lebih dari 800
lembaga bimbingan Bahasa Inggris. Karena semakin meluas, kini tidak hanya
terdapat lembaga bimbingan Bahasa Inggris, namun kini juga terdapat lembaga
bimbingan bahasa asing lain, seperti Bahasa Korea, Bahasa Jerman, Bahasa
Jepang, Bahasa Mandarin, dan masih banyak lagi.
Ketika musim libur sekolah atau
libur semester, Pare dipenuhi dengan para siswa dari luar kota yang ingin
memperdalam kemampuan mereka dalam berbahasa asing, terutama Bahasa Inggris.
Namun, tidak hanya siswa yang ingin belajar di Kampung Inggris. Ada juga yang
sudah lulus dari perguruan tinggi, bahkan yang sudah bekerja ingin memperdalam
kemampuan Bahasa Inggris mereka. Keberadaan lembaga-lembaga Bahasa Inggris
tersebut juga membuka jalan untuk masyarakat asli sekitar dalam perekonomian
mereka. Mulai banyak toko yang menjual berbagai oleh-oleh khas Pare atau
Kabupaten Kediri. Misalnya, ada sebuah toko yang bernama Pare Holic, yang
menjual berbagai merchandise khas
Pare, seperti kaos, topi, tas, gantungan kunci, pin, dan kerajinan tangan lain
yang berhubungan dengan Pare. Di Pare juga terdapat toko yang menjual kuliner
khas Kota Pare dan atau Kabupaten Kediri, seperti gethuk pisang, tahu kuning,
kerupuk upil, susu sari kedelai, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar